

Posted By: Redaksi
Zona Rafflesia.com – Pergantian kepala daerah selalu membawa harapan baru, tetapi di Bengkulu Utara, tantangan besar menanti kepemimpinan Arie Septia Adinata dan Sumarno. Bukan hanya soal visi dan misi, tetapi juga loyalitas serta efektivitas para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai kurang patuh terhadap pemimpin baru.
Mantan Ketua DPRD Bengkulu Utara periode 2004-2009, Syaprianto Daud, menyoroti potensi hambatan dalam roda pemerintahan yang bisa menghambat kinerja Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik. Dalam pernyataannya usai pelantikan yang berlangsung di Istana Negara pada Kamis (20/2/2025), ia mengingatkan bahwa sinergi antara kepala daerah dan jajarannya adalah kunci sukses pemerintahan.
“Beberapa kepala dinas tampak egois dan arogan. Ini berbahaya jika dibiarkan, karena bisa menjadi batu sandungan bagi Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan program kerja mereka,” tegas Syaprianto.
Ia mendesak pemimpin baru segera melakukan evaluasi terhadap kepala dinas yang kinerjanya tidak sejalan dengan visi dan misi daerah. Bahkan, ia menyarankan agar pejabat yang tak mampu menyesuaikan diri dengan kepemimpinan baru sebaiknya mengundurkan diri demi kelancaran pemerintahan.
“Saat ini, yang dibutuhkan adalah kabinet yang bisa bekerja profesional dan memberikan pelayanan maksimal. Jika ada yang merasa tidak bisa beradaptasi, lebih baik mundur,” ujarnya dengan nada tegas.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa kepemimpinan adalah tentang kepentingan masyarakat, bukan sekadar jabatan. Oleh karena itu, pejabat daerah harus memahami bahwa saat ini, Arie Septia Adinata adalah Bupati yang sah.
“Sudah saatnya para kepala dinas sadar diri. Mereka harus melayani pemimpin dengan baik dan bekerja profesional demi kepentingan rakyat,” pungkasnya.
