Bola Panas  Pengalihan Anggaran Festival Durian di Padang Ulak Tanding: Pengawasan Wakil Rakyat di Pertanyakan

zonarafl | 28 January 2025, 13:20 pm | 86 views

Posted By:Redaksi 

Zona Rafflesia.com,Rejang Lebong -Isu pengalihan anggaran Festival Durian Jenis Langka Varietas Unggul Lokal yang seharusnya digelar di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, kini semakin memblunder. Padahal, anggaran tersebut telah disahkan oleh DPRD dan melalui tahap evaluasi di tingkat Gubernur Bengkulu. Namun, fakta yang terungkap justru menunjukkan adanya pengalihan anggaran ke kegiatan lain, yang menjadi sorotan tajam masyarakat Lembak.

Festival durian yang dilaksanakan di Dwitunggal Curup disebut-sebut hanya mendapatkan dukungan separuh dari anggaran pemerintah Kabupaten Rejang Lebong. Hal ini diakui langsung oleh Dekan Universitas Pat Petulai selaku penyelenggara. Meski Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong hingga kini belum memberikan klarifikasi, Ishak Burmansyah dari Yayasan Lingkungan Hidup Semangat Bersama (YLH-SEBAR) mengungkapkan bahwa ia pernah mempertanyakan hal tersebut kepada Kadis Pariwisata, yang kemudian menjawab bahwa anggaran untuk festival di PUT dialihkan ke kegiatan lain.

“Bagaimana bisa anggaran yang sudah disahkan dialihkan begitu saja? Ini jelas melukai kepercayaan masyarakat, terutama masyarakat Lembak yang sangat menantikan festival tersebut di PUT,” tegas Ishak Burmansyah.

Ishak juga mempertanyakan peran wakil rakyat dari Dapil 3, yang mencakup Kecamatan PUT, SBI, SBU, Binduriang, dan Kota Padang. Menurutnya, para wakil rakyat tersebut lebih banyak bersuara di media ketimbang bertindak nyata. “Sebagai wakil rakyat, fungsi pengawasan anggaran adalah tanggung jawab mutlak. Jika mereka tidak mampu mengawasi anggaran festival durian sebesar Rp50 juta saja, bagaimana bisa mereka memperjuangkan pembangunan besar lainnya di wilayah Lembak?” lanjutnya dengan nada kecewa.

Senada dengan Ishak, Andi Toko, seorang pemuda asal Dusun Baru, Desa Tanjung Sanai, Kecamatan Padang Ulak Tanding, turut mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyayangkan keputusan pemerintah daerah yang mengalihkan anggaran tersebut. “Seharusnya festival ini bisa digelar dengan semarak, menjadi kebanggaan masyarakat Lembak. Namun yang terjadi justru sebaliknya, festival hanya digelar ala kadarnya karena anggaran dialihkan ke kegiatan lain,” ujar Andi.

Andi berharap agar wakil rakyat dari Dapil 3 mengambil sikap tegas terhadap masalah ini. Menurutnya, pengawasan terhadap anggaran yang telah disahkan tidak boleh diabaikan. “Jika anggaran Rp50 juta saja tidak diawasi dengan benar, bagaimana nasib pembangunan di Lembak ke depannya? Ini adalah bentuk kelalaian serius yang tidak boleh dibiarkan,” pungkas Andi.

Kasus ini menjadi sorotan akan pentingnya fungsi pengawasan DPRD terhadap anggaran yang telah disahkan. Ishak Burmansyah dan masyarakat Lembak berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Mereka menyerukan kepada para wakil rakyat untuk benar-benar menjalankan tugas legislasi, budgeting, dan pengawasan demi kepentingan masyarakat.

Festival Durian di PUT, yang seharusnya menjadi momentum perayaan sekaligus penggerak ekonomi lokal, kini berubah menjadi ironi akibat pengalihan anggaran yang dianggap sepihak. Jika tidak ada langkah tegas dari para pemangku kebijakan, masyarakat Lembak khawatir ini hanyalah awal dari pengabaian yang lebih besar terhadap pembangunan di wilayah mereka.

Berita Terkait