LSM PEKAT Sambangi Kejagung RI, Desak Pengawasan Ketat, Bongkar Dugaan Jaksa “Main Mata” di Bengkulu

zonarafl | 9 May 2025, 05:24 am | 341 views

Posted By:  Redaksi 

Zona Raflesia.Com JAKARTA | Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM PEKAT) Jumat (9/5), menggelar aksi damai di depan kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) di Jakarta, mendesak Kejagung turun tangan langsung mengawasi dan menindak tegas para jaksa “nakal” yang diduga kuat bermain dalam penanganan perkara korupsi di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu dan sejumlah Kejaksaan Negeri di bawahnya.

Koordinator aksi, Ishak Burmansyah, menyatakan bahwa meskipun Kejagung RI patut diapresiasi atas prestasinya di level nasional, hal itu berbanding terbalik dengan kinerja Kejati Bengkulu yang dinilai mandul dan terkesan tidak bernyali.

“Kami hormat kepada Kejagung atas capaian pengungkapan kasus korupsi skala besar. Tapi Kejati Bengkulu, Mati suri, Tidak ada taring, tidak ada nyali menindak aktor-aktor korupsi lokal yang nyata di depan mata,” tegas Ishak lantang

LSM PEKAT mengungkap sejumlah indikasi pembiaran hukum yang mencolok. Salah satunya adalah kasus dugaan SPPD fiktif di Sekretariat DPRD Bengkulu Utara yang sudah jelas menimbulkan kerugian negara dan bahkan telah ada pengembalian uang, tapi tak satu pun unsur legislatif atau pimpinan DPRD yang disentuh hukum.

Tak berhenti di situ, PEKAT juga menyinggung kasus penggelapan aset negara oleh oknum mantan pimpinan DPRD Bengkulu Utara. Fasilitas negara seperti meja makan jati dan perabot rumah dinas diduga dibawa pulang saat lengser, lalu diam-diam dipulangkan kembali tanpa proses hukum, seolah semua bisa ditutup rapi tanpa pertanggungjawaban.

“Kami mencium aroma pembiaran. Ada dugaan kuat permainan dengan pihak-pihak yang seharusnya diproses hukum. Ini bukan hanya mencederai keadilan, tapi juga mempermalukan institusi penegak hukum di mata rakyat,” lanjut Ishak.

Melalui aksi ini, PEKAT secara tegas meminta Kejagung segera mengevaluasi total Kejati Bengkulu, memeriksa integritas para jaksa, serta mengambil alih kasus-kasus yang sudah lama mandek dan diduga sarat konflik kepentingan.

Aksi berjalan damai namun sarat tekanan moral. Spanduk-spanduk bertuliskan “Ungkap Dalang SPPD Fiktif ” dan “Seret Semua Yang Terlibat” terbentang di depan gerbang Kejagung RI, menegaskan bahwa rakyat tak akan tinggal diam.

“Kami akan terus kawal penegakan hukum di Bengkulu. Kalau Kejagung tidak bertindak, berarti ikut bermain,” pungkas Burmansyah.

 

Berita Terkait