Kaca Meja Pecah, Emosi Dewan Meledak Gegara MCU

zonarafl | 16 June 2025, 15:19 pm | 43 views

Posted By Redaksi 

Zona Raflesia.com || Bengkulu Utara –  Hari  Ini (16/6) gedung wakil rakyat berubah jadi panggung tontonan tak mendidik. Rapat internal DPRD Bengkulu Utara, bukan menghasilkan solusi untuk rakyat, tapi malah menyuguhkan drama memalukan. Salah satu anggota dewan emosi dan menggebrak meja hingga kaca pecah dan tangannya terluka. Penyebabnya, Bukan soal pelayanan publik, bukan pula soal nasib rakyat miskin , tapi gara-gara urusan Medical Check Up (MCU) yang belum mereka nikmati.

Padahal, agenda rapat tersebut sangat strategis,  Namun substansi rapat berubah menjadi ruang saling interupsi dan unjuk emosi, gara-gara 14 anggota DPRD belum mendapat jatah Medical Check Up (MCU). Kaca meja pun pecah. Bukan karena memperdebatkan anggaran untuk masyarakat, tapi karena urusan kesehatan pribadi yang tak kunjung dijadwalkan.

Ironisnya, sikap tidak dewasa itu justru dipertontonkan di hadapan pimpinan dewan, dalam forum resmi yang semestinya menjadi ruang intelektual, bukan ruang amarah. Lebih menyedihkan lagi, alasan yang digunakan hanyalah soal efisiensi anggaran, yang ternyata hanya masalah teknis dan miskomunikasi, sebagaimana dijelaskan Sekretaris DPRD Eka Hendriyadi.

“Hanya Mis Komunikasi, kalau masalah anggaran untuk 14 orang dewan yang ingin melaksanakan MCU itu ada. Hanya saja, pelaksanaannya secara bertahap tidak bisa semuanya serta merta langsung 30 anggota dewa. Misalnya, tahap pertama 7 orang dewan, tahap kedua begitu juga dan seterusnya,”papar sekwan.

Namun yang terjadi sudah terlanjur mencoreng citra institusi. Lembaga yang seharusnya menjadi tempat perumusan kebijakan, justru berubah menjadi panggung kemarahan dan atraksi pecah kaca meja.

Di saat rakyat menunggu solusi atas kemiskinan, jalan rusak, wakilnya di gedung parlemen, justru sibuk mempertontonkan ego, berjuang demi check up pribadi, lengkap dengan atraksi pecah kaca.

Forum legislatif semestinya menjadi ruang dialog dan kompromi, bukan ajang pelampiasan emosi. Peristiwa ini diharapkan menjadi evaluasi penting bagi seluruh anggota DPRD agar ke depan proses penyampaian aspirasi tetap mengedepankan etika dan kedewasaan berpolitik.  [ Zorro ].

 

Berita Terkait